CINTA PSPS PEKANBARU

Selasa, 12 Oktober 2010

Klub Mendua, Reformasi Sepekbola Nasional Melempem

Wacana reformasi sepakbola nasional untuk menggulingkan kepengurusan ketua umum PSSI Nurdin Halid yang saat ini tengah digulirkan beberapa klub sepakbola di tanah air, dipastikan masih sulit segera terrealisasi.

Hal itu menyusul sikap ‘mendua’ yang dilakukan klub dalam menyikapi gong perubahan yang mendapat dukungan penuh dari pengusaha kondang Arifin Panigoro. Yakni dengan tetap mengikuti kompetisi yang digelar PSSI apakah itu Superliga Indonesia maupun Divisi Utama.

Padahal, klub tersebut juga ingin mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI), kompetisi tandingan yang akan digulirkan oleh gerakan reformasi sepakbola nasional dengan mengusung perubahan dramatis dalam pengelolaan yang lebih professional.

Seperti diketahui, saat ini praktis tinggal Persebaya yang keukeuh dengan sikapnya tetap ingin tampil di LPI, meski dengan konsekuensi lahirnya Persebaya tandingan. Sedangkan beberapa tim lain seperti PSMS Medan, PSIS Semarang, maupun Persitara Jakarta Utara, memutuskan ikut dua kompetisi.

“Salah satu faktor yang membuat reformasi di PSSI masih sulit terlaksana karena klub masih ada yang mendua. Jika saja klub-klub itu lebih tegas, saya yakin, PSSI bakal kelimpungan. Saat itulah, kesempatan melakukan perubahan bisa terjadi. Sebab pemerintah bisa segera mengambil alih kompetisi,” ujar Tondo Widodo, pengamat sepakbola, dalam diskusi nasional bertajuk “Sepakbola Indonesia: Reformasi atau Terjegal” yang digelar kelompok suporter Persija Jakarta, The Jack, bekerjasama dengan Halma Strategic di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (11/10).

Lebih lanjut, pria yang juga mantan ketua bidang organisasi PSSI itu menambahkan, dengan sikap tidak tegas yang diberikan klub, jelas membuat pengurus otoritas sepakbola nasional terus percaya diri. Padahal, klub merupakan pemegang hak suara untuk menentukan langkah dan arah kebijakan sepakbola nasional, sehingga sudah sewajarnya menjadi pengendali dan bukan PSSI, seperti realita yang terjadi saat ini.

Senada dengan itu, wartawan olahraga senior Yesayas Oktavianus mengatakan, PSSI dipastikan menjadi no body sekiranya tidak mendapat dukungan dari klub dan akan menjadi somebody begitu terus didukung klub. Karena itu lanjut dia, sudah semestinya semua klub yang menginginkan adanya perubahan mengambil sikap tegas dan tidak mendua. Dengan begitu, bisa dipastikan kekuatan PSSI akan melempem.

“Butuh keseriusan dari klub sebagai pemegang hak suara dalam menentukan nasib sepakbola nasional ke depan dan tidak hanya sekedar wacana untuk melakukan perubahan di PSSI. Semakin diberikan dukungan, sudah pasti PSSI tidak akan bisa tergoyahkan, yang pada akhirnya kita tidak akan pernah mendapatkan perubahan sesuai harapkan,” tegasnya. (goal.com)

Tidak ada komentar: